Walaupun
entrepreneur muda kini mulai bermunculan, namun masih banyak masyarakat yang
selalu beranggapan bahwa membuka usaha itu sulit. Bahkan ada pula yang
beranggapan bahwa pengusaha sukses biasanya juga berasal dari keluarga
pengusaha, alias keahlian turun temurun.
Tahukah
Anda, bahwa hal seperti itulah yang menjadi kendala terbesar bagi diri Anda
untuk memulai
usaha. Agar tidak terjebak dengan anggapan salah yang bisa
menghalangi kesuksesan Anda, mari kita lihat 5 alasan gagal menjadi entrepreneur yang
sering membuat Anda takut. Inilah beberapa anggapan salah masyarakat, yang
menghambat Anda menjadi seorang entrepreneur :
1.
Entrepreneur adalah keahlian turun-temurun.
Banyak
orang beranggapan bahwa menjadi entrepreneur itu biasanya karena ada faktor
keturunan. Karena mereka melihat banyak pengusaha yang sukses, merupakan anak
atau saudara dari seorang entrepreneur juga. Padahal sebenarnya semua orang
bisa menjadi seorang entrepreneur. Sebenarnya para pengusaha tersebut bisa
sukses, karena mereka sudah terbiasa belajar bisnis sejak masih kecil. Bukan
karena garis keturunan yang dimilikinya. Walaupun Anda bukan dari keluarga
wirausaha, Anda juga bisa menjadi seorang entrepreneur sukses. Bila Anda memiliki tekad dan motivasi bisnis yang kuat.
2. Menjadi entrepreneur membutuhkan modal besar.
Modal usaha memang penting, tapi yang perlu
diingat adalah tidak semua usaha membutuhkan modal besar. Banyak usaha yang
dapat dimulai dengan modal kecil, seperti bisnis online, atau usaha rumahan
dengan menjadi reseller produk. Kedua peluang
usaha tersebut bisa dimulai dengan modal usaha yang relatif kecil,
bahkan bisa dibilang usaha tanpa modal. Selain itu, modal uang juga bukan
jaminan utama seorang entrepreneur bisa sukses. Masih ada modal lain yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang entrepreneur, seperti yang pernah kita bahas
pada artikel “Apa saja kebutuhan modal untuk memulai usaha?”
beberapa pekan yang lalu.
3.
Entrepreneur bisa sukses, karena mendapat peluang bagus.
Keinginan
seseorang untuk membuka usaha, sering terhambat karena mereka selalu berpikiran
bahwa sebuah usaha bisa sukses karena adanya peluang bagus. Sehingga mereka
hanya terus menunggu sampai peluang bagus itu datang menghampiri mereka.
Padahal peluang usaha itu dicari, bukan hanya ditunggu.
Peluang bagus itu sebenarnya berasal dari diri Anda sendiri, sebab peluang
usaha bisa Anda ciptakan sendiri dari hobi maupun skill yang Anda miliki.
4.
Entrepreneur merupakan bakat, dan tidak bisa dipelajari.
Jiwa
wirausaha itu ada, bukan karena bakat semata. Keahlian dalam menjalankan bisnis
bisa diperoleh dengan berbagai cara, misalnya saja mengikuti pelatihan bisnis,
seminar bisnis, atau membaca buku-buku dan majalah bisnis yang sekarang banyak
beredar dipasaran. Asalkan ada tekad yang kuat, keahlian dan pedoman
menjalankan bisnis dapat Anda kuasai dari proses belajar. Bukan hanya karena
bakat dari dalam diri seseorang, karena orang berbakat pun tidak akan berhasil
tanpa adanya latihan dan belajar.
5.
Entrepreneur memiliki resiko usaha yang tinggi.
Resiko
usaha yang cukup tinggi, juga menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang.
Banyak orang beralasan takut memulai usaha, karena resikonya cukup tinggi.
Ketahuilah, bahwa segala sesuatu itu ada resikonya. Bukan hanya entrepreneur
saja yang memiliki resiko tinggi. Menjadi seorang karyawanpun juga memiliki
resiko tinggi, misalnya saja resiko terkena PHK. Jadi hilangkan segala
ketakutan yang ada dalam diri Anda, dan cobalah untuk membuat peluang baru dari setiap resiko yang
dimungkinkan terjadi. Sehingga langkah Anda tidak berhenti begitu saja, dan
harus berani berkembang untuk menjadi entrepreneur sukses guna menghilangkan
resiko yang Anda takutkan.
Dari
pembahasan diatas, Anda dapat mengetahui bahwa semua anggapan tersebut ternyata
tidak benar. Dan yang paling penting adalah, sumber hambatan menjadi
entrepreneur muncul karena adanya ketakutan Anda. Oleh karena itu, lawan rasa
takut Anda dan mulailah menjadi seorang entrepreneur, untuk membuktikan bahwa
semua sumber hambatan itu bisa diatasi. Semoga berhasil dan salam sukses.
No comments:
Post a Comment